Jl. Raya Ubud No.88, Bali 80571

(+62) 81 2345 1234

Opening : Mon-Fri 08:00 – 17:00


LATO4D – Kisah Perempuan dalam Kain Tapis, Pesona Budaya di Pesenggiri Festival

Kisah Perempuan dalam Kain Tapis, Pesona Budaya di Pesenggiri Festival

Liputan6.com, Jakarta Setiap daerah di Indonesia memiliki cara unik untuk menjaga dan merayakan akar budayanya. Mulai dari ritual adat hingga festival seni tahunan, tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi penghubung dengan warisan leluhur. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan baru mulai dihadirkan melalui pameran seni dan program edukasi berbasis festival. Upaya ini bertujuan mengenalkan kembali kekayaan budaya kepada generasi muda tanpa menghilangkan esensi aslinya.

Di tengah meningkatnya minat wisatawan terhadap pengalaman budaya, Pesenggiri Festival 2025 hadir sebagai contoh nyata bagaimana tradisi lokal dapat dipadukan dengan seni kontemporer

Diselenggarakan di Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025, festival ini membawa tema “Mengayuh Bersama Selembar Samudra” dan menghadirkan pameran tapis kuno, karya seni eksklusif, serta berbagai aktivitas kreatif lainnya

“Pesenggiri Festival 2025 memancarkan pesona budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan yang menyentuh akar tradisi dan seni lokal,” ujar Selphie Bong, founder Pesenggiri Festival 2025.


2 dari 3 halaman

Menampilkan koleksi kain tapis kuno 

 

Pameran utama menampilkan koleksi kain tapis kuno yang telah berusia ratusan tahun. Hasil kolaborasi dengan Roslina Daan dari Kalianda Tapis, koleksi ini menjadi sorotan karena sebagian besar belum pernah dipamerkan sebelumnya.

Selphie Bong juga menjadi kurator sekaligus penulis narasi untuk pameran ini, menggambarkan perjalanan perempuan penenun melalui karya mereka.

“Karya ini memberikan pandangan bagaimana perempuan meninggalkan desanya untuk pindah dari tempat ke tempat lain, mungkin karena bencana alam, gunung meletus, atau gempa bumi, memberikan pandangan ketika perempuan menaiki Biduk atau Kapal kayu membawa anak untuk bertahan hidup, tanpa tahu berapa lama mereka akan bersandar selamat, dan kita yang berhasil hidup zaman sekarang adalah keturunan para perempuan yang berhasil bersandar selamat,” jelas Selphie Bong.

3 dari 3 halaman

Berbagai kegiatan menarik 

 

Selain pameran tapis, festival ini juga menampilkan karya seni eksklusif dari Nyoman Nuarta, serta menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti Temu Rasa dan Rupa Market, kelas memasak bersama Chef Tony Azhari dan Devy Anastasia, hingga Sunset Painting Sundowner bersama Bill Mohdor. 

Kolaborasi kreatif dengan ArtMoments dan Wedgewood melalui kelas melukis di atas keramik juga turut menyemarakkan acara.

Melalui Pesenggiri Festival, Selphie Bong berharap dapat membangun momentum baru bagi Lampung sebagai tuan rumah festival budaya yang berkelanjutan. Festival ini bukan hanya menjadi ajang memperkenalkan seni tradisional dan kekayaan budaya, tetapi juga jembatan bagi generasi muda untuk lebih memahami akar tradisi yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ready To Start New Project With Intrace?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

LATO4D

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore.

Other Pages

Home

About Us

Services

Projects

Contact

Quick Links

Privacy Policy

Term Of Service

Disclaimer

FAQ

Latest Projects